Rabu, 28 Februari 2018

Semangat Pagi !



It was an early morning yesterday, I was up before the dawn
And I really have enjoyed my stay but I must be moving on
Like a king without a castle, like a queen without a throne
I'm an early morning lover and I must be moving on..


Kadang-kadang aku berangkat ke kantor menggunakan bis, bila sedang malas menyetir mobil sendiri. Terutama bila terlambat berangkat dari rumahku dipinggir kota. Mohon maklum sebagai penghuni perumahan di batas kota, jam berangkat ke kantor pagi-pagi sangat krusial. Bila ada masalah sedikit dan terlambat sedikit saja keluar rumah, maka menyetir sendiri akan sangat melelahkan. Macet. Dan tentu saja akan merusak mood ku seharian. Hehehe...

Jadi lebih baik naik bis saja bila sudah begitu, Mudah kok, tinggal jalan sedikit keluar perumahan, duduk di halte atau berdiri dipojok dekat kios rokok. Kemudian membuka spotify di handphone dan memainkan album prog kesayangan melalui earphone sambil menunggu bis. Asyik.....

Tapi anehnya aku selalu teringat pada album khusus yang selalu menemaniku naik bis saat dulu menggunakan Walkman saat masih sekolah menengah. Album itu adalah sebuah album yang sangat bagus dari group asal Inggris, Supertramp yang dirilis tahun 1979 berjudul Breakfast In America.

Album ini adalah album ke 6 Supertramp pasca album terbaiknya Crime Of The Century. Banyak dikritik sebagai album pop, album ini dirancang Supertramp untuk merebut hati pendengarnya di America. Terdiri dari 10 lagu yang menceritakan negeri Paman Trump dengan lirik yang agak ironis tapi ternyata sangat berhasil. Album ini mencapai peringkat 3 di Inggris dan nomor 1 di Amerika, dan melampaui kesuksesan 5 album sebelumnya, bahkan kalau semua album lalunya digabung. Wooow... sangat luar biasa. Salah satu kekuatan Supertramp adalah dua vokalis Roger Hodgson dan Rick Davies yang saling melengkapi. Lirik nya ditulis juga sangat puitis dan cerdas. Lihat saja Logical Song yang bermain dengan ilusi kata-kata. Gambaran Amerika juga diceritakan dengan sangat kena. Kabarnya memang Supertramp pindah ke Amerika sebelum album ini direkam untuk mendapatkan potret Amerika yang utuh dan transparant. Piano Wurlitzer  juga bersuara sangat khas dan cantik. Penggunaan woodwind sangat membantu memberi image yang pas dengan dukungan ritme yang sangat enak.

Jadi tanpa terasa aku sampai juga dikantor, dan siap bekerja dengan semangat pagi yang disuntikan Supertamp ke dalam otak dan jiwa ..........ehhm tentunya.



BREAKFAST IN AMERICA
Supertramp

Studio Album, released in 1979

Songs / Tracks Listing
1. Gone Hollywood 
2. The Logical Song 
3. Goodbye Stranger 
4. Breakfast In America 
5. Oh Darling 
6. Take The Long Way Home 
7. Lord Is It Mine 
8. Just Another Nervous Wreck 
9. Casual Conversations 
10. Child Of Vision

Total Time: 45:57

Line-up / Musicians
- Roger Hodgson / guitars, keyboards, lead vocals (1,2,4,6,7,10)
- Rick Davies / keyboards, harmonica, lead vocals (1,3,5,8-10)
- John A. Helliwell / saxophones, woodwinds, lead vocals (10)
- Dougie Thomson / bass
- Bob Siebenberg / drums, percussion

With:
- Gary Mielke / Oberheim programming
- Richard "Slide" Hyde / tuba, trombone

Releases information
Artwork: Mike Doud with Mick Haggerty (design) and Aaron Rapoport (photo)
LP A&M Records ‎- SP-3708 (1979, US)
CD A&M Records ‎- CD-3708 (1983, US)
CD A&M Records ‎- 069 493 349-2 (2002, US) Remastered by Greg Calbi & Jay Messina
2xCD A&M Records ‎- 753304389 (2010, Europe) Remastered by Greg Calbi w/ bonus disc (Live 1979)




Senin, 26 Februari 2018

Lahirnya Para Penerus

Era 80an ternyata tidak se-depresive yang aku bayangkan.... Terus terang setelah mendengar album Abacab dari Genesis yang dirilis tahun 1981, hidupku terasa hampa, symphonic prog sudah mati. Era 80an dengan punk dan new wave sudah datang. Group-group besar bahkan sekelas Genesis dan Jethro Tull harus berubah untuk tetap berada di peringkat atas.

Tapi 80an juga melahirkan generasi musik baru yang dinamai Neo Prog. Sulit sekali membuat definisi Neo Prog. Kira-kira Neo Prog adalah aliran yang meneruskan tradisi symphonic prog ala Yes dan Genesis tapi dengan musik yang lebih mudah dicerna dan sederhana dengan memanfaatkan teknologi musik yang lebih modern. Beberapa teman mengatakan: musiknya lebih eighties. Hehehe... iya lah.... tentu saja.

Dari sekian banyak group Neo Prog lahir saat itu seperti: Marillion, Pendragon, Pallas, The Enid, dan lain-lain; ada 2 album yang dianggap menandai lahirnya Neo Prog: Script For A Jester Tears dari Marillion dan Tales From The Lush Attic dari IQ yang akan kita dengarkan.

IQ didirikan di Southampton tahun 1981 oleh Peter Nicholls, Michael Holmes, Martin Orford, Paul Cook dan Tim Esau. sangat dipengaruhi oleh Genesis, Bahkan suara Peter Nicholls mirip sekali suara Peter Gabriel. Begitu juga permainan keyboard Martin Orford mirip Tony Banks, gitar Michael Homes juga mirip Steve Hackett. Album Tales From The Lush Attic ini adalah sebuah album concept yang juga disebut-sebut berhubungan dengan Lamb Lies Down On Broadway - nya Genesis. Jadi ada cerita surealis dan mistik yang dibungkus konsep modern. Dari 5 lagu di album ini lagu pertama yang berjudul The Last Human Gateway berdurasi hampir 20 menit, sangat indah, dengan melodi dan perubah ritme khas symphonic prog yang menawan, hingga seorang kawan berpendapat bahwa ini adalah album symphonic prog hanya saja kebetulan dirilis tahun 80an. hehehe......   Terserah kawan saya bilang apa, tapi saya sangat lega bahwa Prog tidak jadi mati......



TALES FROM THE LUSH ATTIC
IQ 

Studio Album, released in 1983

Songs / Tracks Listing

1. The Last Human Gateway (19:57)
2. Through The Corridors (2:35)
3. Awake And Nervous (7:45)
4. My Baby Treats Me Right ´Cos I´m A Hard Lovin´ Man All Night Long (1:45)
5. The Enemy Smacks (13:49)

Total time: 45:51

Bonus track on GEP 1994 CD:
6. Just Changing Hands (5:12) / Instrumental nameless hidden track (5:06)

Line-up / Musicians
- Peter Nicholls / vocals
- Mike Holmes / guitars (acoustic, electric & 12-string ?)
- Martin Orford / keyboards (Mellotron, synths ?)
- Tim Esau / bass
- Paul Cook / drums, percussion

Releases information
Artwork: Peter Nicholls
LP The Major Record Company - MAJ 1001 (1983, UK)
LP The Classic One Shoe Record Label - MAJ 1001 (1984, UK)
CD Samurai Records - SAMR CD 1001 (1984, France)
CD MSI - CDMS 1018 (1988, France)
CD Giant Electric Pea - GEPCD 1010 (1994, Germany) Remastered by Peter Van T'Riet w/ 1 bonus track
CD Inside Out Music ‎- SPV 1527A CD (2006, Germany)




     

Minggu, 25 Februari 2018

Energi Alien

Walaupun banyak supergroup prog yang berakhir atau terpaksa merubah gayanya di era 80an, bukan berarti riwayat prog rock berhenti disitu. Bahkan banyak juga group top prog rock yang justru memulai karirnya di tahun 80an. Contohnya adalah Ozric Tentacles, yang didirikan pada tahun 1983 di Stonehenge Free Festival saat mereka bermain jam session hingga 6 jam, hehehehe...

Ozric didirikan oleh 2 bersaudara Wynne, Ed dan Roly, bersama drummer Nick van Gelder dan pemain keyboard Joei Hinton. Hingga kini mereka telah merekam lebih dari 30 album dan tetap bertahan memainkan musik psychaedelic space rock yang sangat kaya dengan berbagai unsur musik lainnya termasuk elemen musik jazz funk, reggae dan musik asia seperti timur tengah, india bahkan china. Musiknya sangat khas dengan bass dan drum yang repetitif dan menghipnotis mengajak anda bergoyang, kemudian mereka mengisinya dengan berbagai instrumen yang umum digunakan hingga eksotik seperti koto, sitar dan lain sebagainya. Tentunya era 80an juga memberikan kesempatan pengembangan teknologi musik yang dimanfaatkan dengan baik oleh Ozrics. Mereka menggunakan synthesizers, sampler, overdub dan loop, yang membuat lagu-lagunya semakin kaya.

Album yang akan kita dengarkan ini adalah album terbaik mereka: Jurassic Shift yang dirilis tahun 1993. Seperti juga album lainnya, album ini murni instrumental. Ed Wynne pernah berkata bahwa vokal dan lirik itu membuat musik terlalu spesifik. Dan tidak sesuai untuk musik Ozric yang justru membebaskan pendengarnya untuk menikmati musik. Hehehe... ada 9 lagu disini yang sangat bagus dan pantas dinikmati dengan mode shuffle. 

Menurut Ed, Ozric berarti energi dari dewa-dewa dalam bahasa Viking, dan Tentacles adalah nama yang sepertinya enak ditaruh dibelakang Ozric. Mereka bahkan mengatakan bahwa Ozric Tentacles adalah nama yang cocok untuk merek sarapan cereal Alien. Hehehe tapi memang perlu energi alien untuk band yang mulai dari festival musik tahun 80an dan konsisten bermusik dengan konsep yang tak berubah hingga sekarang tanpa dukungan label rekaman besar.




JURASSIC SHIFT
Ozric Tentacles

Studio Album, released in 1993

Songs / Tracks Listing
1. Sun Hair (5:43) 
2. Stretchy (6:51) 
3. Feng Shui (10:24) 
4. Half Light in Thillai (5:35) *
5. Jurassic Shift (11:05) 
6. Petranodon (5:40) 
7. Train Oasis (2:45) 
8. Vita Voom (4:48)

* Not on LP

Total Time: 52:51

Bonus track on 1999,2003 reissues & 2008 remaster:
9. Feng Shui (Live) (10:55)

Line-up / Musicians
- Ed Wynne / guitar, koto (3), bass (8), keyboards, programming, Fx (samples, atmospheres), producing & mixing
- Joie Hinton / keyboards, Fx (samples, atmospheres)
- John Egan / flute
- Roly Wynne / bass (1,3)
- Zia Geelani / bass (3,5,6)
- Merv Pepler / drums, ethnic percussion (2)
- Marcus Carcus (Diess) / ethnic percussion

With:
- "Generator" John (Schuchard) / tambourine (2)

Releases information
Artwork: Blim
LP Dovetail Records ‎- DOVE LP6 (1993, UK) With less 1 track than on CD
CD Dovetail Records ‎- DOVE CD6 (1993, UK)
CD Original Masters ‎- SMM CD 547 (1999, UK) With 1 bonus Live track
CD Snapper Classics ‎- SDPCD125 (2003, UK) With 1 bonus Live track (same as above)
CD+DVD Snapper Music ‎- SMACD955X (2008, UK) Remastered and bonus DVD-Video with Live recordings from 1993 plus an interview & 1 video clip




Sabtu, 24 Februari 2018

Semua Hanya Ilusi

Seorang kawan lagi-lagi bertanya kapan sebenarnya musik prog rock lahir dan apa album pertama yang dianggap prog rock? Hmmm.... saya kira ada beberapa pendapat yang berbeda tapi sebagian besar berpendapat bahwa prog rock lahir tahun 1967. Karena pada tahun itu drilis 3 album yang dianggap album prog rock pertama dan menandakan dimulainya era prog rock didunia. Album pertama adalah Sgt. Peppers Lonely Heart Club Band dari The Beatles. Ya... saya tahu sebetulnya agak sulit menilai bahwa The Beatles itu prog rock, tapi album ini punya banyak elemen psychedelic dan banyak memberikan inspirasi untuk banyak musisi prog rock sesudahnya. Album kedua adalah album pertama Pink Floyd: The Piper At Gates Of Dawn. Dan yang ketiga adalah album yang akan kita bahas: Days Of Future Passed dari The Moody Blues.

Terus terang saya lebih condong pada pilihan ketiga sebagai album pertama prog rock dengan beberapa alasan. Diantaranya adalah Days of Future Passed adalah concept album yang menceritakan kejadian seharian penuh mulai dari terbit matahari hingga malam. Ada tema yang membungkus seluruh album secara utuh, sehingga memperlihatkan album ini merupakan satu kesatuan seperti concept album prog rock pada umumnya. Alasan lain adalah album ini merupakan album pertama yang menggunakan mellotron dan juga kolaborasi dengan musik orchestra. Semua keistimewaan ini rasanya tidak ada di Sgt. Peppers Lonely Heart Club Band dan The Piper At Gates Of Dawn.

Musik awal prog rock ini tentunya masih belum mantap, masih bercampur dengan sentuhan pop dan blues yang kental. Musik orchestra sangat manis seperti soundtrack film-film hollywood tahun 60an. Mellotron juga masih dicoba-coba oleh Michael Pinder, tapi permainan piano nya sangat bagus. Vokal Justin Hayward juga gagah dan sangat enak didengar. Dia berbagi vokal dengan John Lodge yang mantap memainkan bass, dan Ray Thomas yang memainkan juga flute. Drum dimainkan oleh Graeme Edge yang juga konon menulis puisi yang dibacakan Pinder pada awal dan akhir album luar biasa ini. Lagu kesukaan saya: Forever Afternoon (Tuesday?), dan tentu saja di album ini juga ada lagu Night In White Satin yang sangat indah dan sukar dilupakan.

Cold-hearted orb that rules the night
Removes the colours from our sight
Red is gray and yellow, white
But we decide which is right
And which is an illusion ....

Jadi semua sebenarnya cuma ilusi, termasuk prog rock dan perdebatan tentang kapan prog rock lahir. Tanpa gelar album prog pertama pun album ini sudah luar biasa dan patut dikenang......




DAYS OF FUTURE PASSED
The Moody Blues

Studio Album, released in 1967

Songs / Tracks Listing
1. The Day Begins (5:49) :
- a. The Day begins (4:07)
- b. Morning Glory (1:42)
2. Dawn (3:49) :
- a. Intro (0:39)
- b. Dawn Is A Feeling (3:10) 
3. Morning (3:55) :
- a. Intro (0:21)
- b. Another Morning (3:34)
4. Lunch Break (5:33) :
- a. Intro (1:53)
- b. Peak Hour (3:40)
5. The Afternoon (8:23) :
- a. Forever Afternoon (Tuesday?) (5:06)
- b. (Evening) Time To Get Away (3:17)
6. Evening (6:40) :
- a. Intro (0:38)
- b. The Sun Set (2:39)
- c. Twilight Time (3:23)
7. The Night (7:24) :
- a. Nights In White Satin (5:38)
- b. Late Lament (1:46) 

Total time 41:33

Bonus CD on 2006 Deram remaster:
- Alternate Versions & Outtakes : 
1. Tuesday Afternoon (Alternate Mix) (4:20) *
2. Dawn Is A Feeling (Alternate Version) (2:19) *
3. The Sun Set (Alternate Version Without Orchestra) (2:49) *
4. Twilight Time (Alternate Vocal Mix) (2:27) *
- 1967 Mono Single Masters : 
5. Nights In White Satin (4:25) 
6. Fly Me High (2:54) 
7. I Really Haven't Got The Time (3:07) 
8. Love And Beauty (2:24) 
9. Leave This Man Alone (2:59) 
10. Cities (2:23) 
- 1967 Studio Recordings : 
11. Long Summer Days (3:13) 
12. Please Think About It (3:40) 
- BBC Radio Sessions :
13. Don't Let Me Be Misunderstood (2:23) *
14. Love And Beauty (2:12) *
15. Leave This Man Alone (2:52) *
16. Peak Hour (3:22) *
17. Nights In White Satin (3:48) *
18. Fly Me High (2:45) *
19. Twilight Time (2:08) *

* Previously unreleased

Track 13: Recorded 9th May 1967 for BBC's "Saturday Club"
14-16: Recorded 20th September 1967 for BBC's "Easybeat" 
17-19: Recorded 1st January 1968 for BBC's "The David Symonds Show" 

Total time 56:30

Line-up / Musicians
- Justin Hayward / acoustic & electric guitars, piano & electric piano, sitar, lead vocals (2-b,5-a,7-a)
- Michael Pinder / piano, Mellotron, tambura, lead vocals (6-b), spoken voice (1-b,7-b)
- Ray Thomas / flute, horn (?), piano, percussion, lead vocals (3-b,6-c)
- John Lodge / bass, acoustic guitar (?), lead vocals (4-b,5-b)
- Graeme Edge / drums, percussion, backing vocals

With :
- The London Festival Orchestra
- Peter Knight / conductor & arranger

Releases information
Artwork: David Anstey
LP Deram ‎- SML 707 (1967, UK) Original Stereo mix, only reissued on SACD in 2006
CD Deram ‎- 820 006-2 (1986, Canada) New 1978 remix
CD Deram ‎- 422 844 767-2 (1997, Canada) Remastered by Steven Fallone
SACD + CD Deram - 983 215-0 (2006, Europe) Remastered from original master tapes by Alberto Parodi & Justin Hayward; Surround 5.1 from 1972 Quadrophonic mix by Mark Powell & Paschal Byrne.
Bonus disc w/ 19 bonus tracks remastered by Paschal Byrne.
CD Deram - B0011210-02 (2008, US) Reissue of 2006 remaster Stereo Mix, with only 10 bonus tracks


   

Jumat, 23 Februari 2018

The music the record companies don't want you to hear

Album Henry Cow yang dirilis tahun 1973 ini berjudul Leg End dan sangat bersejarah. Album ini menandai suatu gerakan musisi di Eropa pada tahun 70an yang disebut Rock In Opposition atau disingkat RIO. RIO adalah gerakan perlawanan untuk mengurangi tekanan dari perusahaan rekaman musik yang saat itu mendorong musik yang komersial. Jadi Henry Cow bekerja sama dengan beberapa group lain di Eropa untuk mempertahankan sifat idealisme dan hanya menghasilkan musik yang mereka sukai, walau tidak mendapat dukungan finansial yang memadai.

Mereka bahkan sempat mengorganisasi festival RIO  di London pada bulan Maret tahun 1978 dengan mengundang Stormy Six dari Italy, Samla Mammas Manna dari Swedia, Univers Zero dari Belgia dan Etron Fou Lelouban dari Perancis. Festival ini melahirkan beberapa definisi RIO seperti: keutamaan musik yang dihasilkan, bekerja aktif diluar industri musik dan mempunyai komitmen sosial terhadap Rock. Hehehe ... agak kekiri-kirian ya? Tidak aneh kalau prinsipnya terdengar anti kapitalism, walau hanya dalam industri musik 

Oleh karenanya agak sulit menbayangkan RIO sebagai suatu genre prog rock. Setiap anggota RIO didorong untuk menggunakan bahasa lokal dan mengembangkan musiknya sendiri. Walau kebanyakan merupakan perpaduan antara musik Canterbury, Fusion dan Avant Prog seperti juga Henry Cow. Henry Cow sendiri didirikan tahun 1968 oleh dua sahabat multi-instrumentalist Fred Frith dan Tim Hodgkinson dengan drummer Chris Cutler dan pemain Obboe Lindsay Cooper. Musik album debutnya Henry Cow ini jangan dibayangkan murahan karena non-komersial. Sebaliknya sangat rumit dan menantang untuk dinikmati. Penuh dengan bunyi dissonant bahkan assonant yang dihasilkan oleh violin dan gitar Fred Frith, sax Geoff Leigh atau piano Tim Hodgkinson. Irama dan ketukan lagu-lagunya pun sangat sulit, gitaris King Crimson Jakko Jakszyk bahkan pernah mengatakan bahwa sulit mereplikasi lagu Nirvana for Mice, padahal ia sudah seringkali mendengarnya. Hehehe ... album ini cocok buat anda yang anti-mainstream, dan merindukan Gentle Giant main musik bersama Soft Machine dan Frank Zappa....



THE HENRY COW LEGEND [AKA: LEGEND OR LEG END]
Henry Cow

Studio Album, released in 1973

Songs / Tracks Listing
1. Nirvana For Mice (4:53) 
2. Amygdala (6:47) 
3. Teenbeat Introduction (4:32) 
4. Teenbeat (6:57) 
5. Nirvana Reprise (1:11) 
6. With The Yellow Half-Moon And Blue Star - extract (2:26) 
7. Teenbeat Reprise (5:07) 
8. Tenth Chaffinch (6:06) 
9. Nine Funerals Of The Citizen King (5:34) 

Total time 43:33

Line-up / Musicians
- Fred Frith / guitars, piano, violin, viola, vocals
- Tim Hodgkinson / organ, piano, clarinet, alto saxophone (solo 4), bells, vocals
- Geoff Leigh / clarinet, flute, recorder, tenor saxophone (solo 1), vocals
- John Greaves / bass, piano, whistle, vocals
- Chris Cutler / drums, piano, toys, whistle, vocals

With:
- Jeremy Baines / pixiphone (6)
- Sarah Greaves / chorus vocals (3,4,7)
- Maggie Thomas / chorus vocals (3,4,7) 
- Cathy Williams / chorus vocals (3,4,7)
- Lindsay Cooper / bassoon (2 remix)

Releases information
Artwork: Ray Smith
LP Virgin ‎- V 2005 (1973, UK)
CD East Side Digital ‎- ESD 80482 (1991, US) Remixed with a bonus track from Nov 1973
CD ReR Megacorp ‎- ReR HC1 (2011, UK) Original mix



Rabu, 21 Februari 2018

Welcome To The 80s

Sejarah memang selalu menarik. seperti juga sejarah musik prog. Contohnya era 80an, saat terjadi perubahan besar di dunia musik global. New wave dan dance music mulai tampil dan merebut hati penikmat musik dimana-mana. Saat itu banyak idola-idola musik baru untuk remaja bermunculan seperti Michael Jackson, Madonna dan Cindy Lauper. MTV jadi chanel TV yang harus ditonton dan merupakan barometer musik dunia. Saya masih ingat mencoba ganti gaya rambut atau bolos sekolah hanya untuk memainkan musik punk bersama teman-teman. Hehehe kenangan indah 80an .......

Perubahan wajah musik dunia ini pun tentu berdampak pada Prog Rock. Era symphonic prog yang indah tapi rumit mulai ditinggalkan. Genesis meluncurkan Abacab yang menandai perubahan gayanya. King Crimson tampil dengan Beat yang merupakan konsep baru dengan memasukkan elemen ecletic yang lebih modern. Yes meluncurkan 90125 dengan lagu-lagu yang lebih pendek dan nge-rock. Alan Parson Project mencapai masa puncak keemasan dengan The Turn Of Friendly Card, Eye In The Sky dan Ammonia Avenue. Pendek kata semua band dan artis prog rock yang sukses tahun 70an, mencoba berubah agar tetap diminati secara komersial oleh pendengarnya pada era 80an.

Pada saat itulah Asia tampil, sebagai supergroup dengan anggota yang merupakan alumni berbagai group band yang tidak diragukan kualitasnya. Steve Howe dari Yes, Carl Palmer ELP, Geoff Downes yang mantan Yes dan Buggles, dan John Wetton dari UK dan King Crimson. Tentu saja ketika itu penggemar Symphonic prog 70an mengharapkan debut album supergroup ini mewakili group-group sebelumnya, dan mereka kecewa karena ternyata Asia memainkan lagu-lagu pendek yang agak susah disebut prog. Tapi terus terang strategi Asia ini berhasil dengan baik. Album debut Asia yang self titled ini langsung melejit di tanggal teratas billboard Amerika selama 9 minggu. Album ini mendapat 4 kali Platinum dari asosiasi rekaman amerika (RIAA).

Wiih luar biasa ya. Menurut saya album ini bukan album yang buruk juga. Covernya mantap hasil olahan Roger Dean. Lagu-lagunya indah dan enak didengar. memang tidak terlalu rumit tapi cukup enjoyable. Permainan gitar Steve Howe sangat mengesankan, mengisi melodi dengan tepat. Begitu juga drum nya Carl Palmer, bass dan vokal John Wetton serta keyboard Geoff Downes. Asia berusaha memasukan elemen musik yang lebih nge-trend, beberapa lagu malah mengajak anda untuk bergoyang, seperti Heat of The Moment. Hehehe. Pokoknya semuanya menyatu apik, penuh referensi kejayaan prog yang disesuaikan dengan perubahan jaman.....



ASIA
Asia

Studio Album, released in 1982

Songs / Tracks Listing
1. Heat Of The Moment (3:54) 
2. Only Time Will Tell (4:48) 
3. Sole Survivor (4:51) 
4. One Step Closer (4:18) 
5. Time Again (4:48) 
6. Wildest Dreams (5:11) 
7. Without You (5:07) 
8. Cutting It Fine (5:40) 
9. Here Comes The Feeling (5:40)

Total Time: 44:17

Line-up / Musicians
- Steve Howe / guitars, vocals
- Geoffrey Downes / keyboards, vocals
- John Wetton / bass, lead vocals
- Carl Palmer / drums, percussion


Releases information
Artwork: Roger Dean 
LP Geffen Records ‎- GEF 85577 (1982, UK)
LP Geffen Records - GHS 2008 (1982, US)
CD Geffen Records ‎- 2008-2 (1982, Germany)
CD Audio Fidelity ‎- AFZ 068 (2010, US) Remastered by Kevin Gray





Berkawan Bersama Bayangan dan Bulan

Seorang kawan bertanya album prog mana yang cocok untuk dinikmati saat perayaan tahun baru Imlek. Hehehe .... tentu banyak musik berasal dari china yang lebih cocok dan original, tapi dari sisi Prog?

Yang terpikir oleh saya adalah album Concert in China dari Jean Michell Jarre, atau Broken China dari Richard Wright. Tapi yang menarik mungkin adalah album Vangelis tahun 1979 yang berjudul China. Tidak terlalu prog sih, tapi penuh dengan nuansa China yang kental, walau konon kabarnya Vangelis belum pernah mengunjungi China saat membuat album ini. Mungkin seperti Asmaraman Kho Ping Hoo ya, penulis cerita silat tanah air yang sering mengambil setting China tapi belum pernah mengunjunginya. Luar biasa daya imajinasi seniman-seniman ini....

Vangelis yang punya nama asli Evangelos Papathanassiou, berasal dari Yunani dan mulai menonjol saat bergabung bersama Aphrodite's Child di Paris tahun 1968 bersama seniman asal Yunani lainnya, Demis Roussos dan Loukas Sideras. Aphrodite's Child Sempat merilis beberapa album sebelum bubar tahun 1972 dan  Vangelis bersolo karir dengan berkonsentrasi pada musik elektroniknya. Vangelis selain membuat banyak album solo yang sukses, juga terkenal karena menbuat musik beberapa film dan juga berkolaborasi dengan vokalis Yes, Jon Anderson.

Album ini merupakan album Vangelis ke 13 yang direkam pada periode ia sangat aktif tahun70an. Terdiri dari 9 lagu dimana ia dibantu oleh Michel Ripoche yang memainkan violin serta Yeunk Hak Fun dan Kun Fook Man yang menbacakan puisi berbahasa Inggris dengan logat China pada The Little Fete. Aneh juga ya, mungkin akan lebih otentik bila mereka membaca puisi dalam bahasa China saja. Tapi secara umum albumnya sangat baik. Vangelis membawakan suasana China yang komplit, charming dan majestic. Lengkap dengan bunga-bunga pohon plum yang bermekaran, puncak Himalaya yang berkabut, serta banyak hal lagi yang membuat album ini tak pernah membosankan untuk didengarkan.....


I take a bottle of wine and I go drink it among the flowers.
We are allways three ... counting my shadow and my friend the shimmering moon
Happily the moon knows nothing of drinking, and my shadow is never thirsty
When I sing, the moon listens to me in silence. When I dance, my shadow dances too.
After all festivities the guests must depart. This sadness I do not know.
When I go home, the moon goes with me and my shadow follows me........




CHINA
Vangelis

Studio Album, released in 1979

Songs / Tracks Listing
1. Chung Kuo (5:31) 
2. The Long March (2:01) 
3. The Dragon (4:13) 
4. The Plum Blossom (2:36) 
5. The Tao Of Love (2:44) 
6. The Little Fete (3:01) 
7. Yin & Yang (5:48) 
8. Himalaya (10:53) 
9. Summit (4:30) 

Total Time: 41:34 

Line-up / Musicians
- Evangelos Papathanassiou / synthesizers, drum machines, electric piano (5), piano (2,4,8), Chinese flutes, plucked string instruments, arranger & producer

With:
- Yeunk Hak Fun / narrator (6)
- Koon Fook Man / narrator (6)
- Michel Ripoche / violin solo (4)

Releases information
Artwork: Veronique Skawinska (photo)
LP Polydor ‎- 2310658 (1979, France)
CD Polydor ‎- 813 653-2 (1983, US) 





Selasa, 20 Februari 2018

Untuk Angin

Sesampainya dikantor aku mendapati mejaku penuh dengan tumpukan files yang harus kukerjakan hehehe. Beberapa album terbaru prog juga ada disitu. Sebetulnya penatku akibat perjalanan jauh belum hilang dengan tidur seharian kemarin, tapi sebuah album baru menarik perhatianku: kolaborasi antara musisi dan vokalis amerika Laurie Anderson dengan Kronos Quartet dalam sebuah album berjudul Landfall.

Terus terang Laurie Anderson punya tempat tersendiri dihati saya. Ia pernah berkolaborasi dengan berbagai musisi prog terkenal, seperti Peter Gabriel dan Brian Eno. Suaranya sangat indah dengan artikulasi yang jelas. Simak saja album nya Big Science (1982) atau Mr. Heartbreak (1984). Dia rupanya juga senang bercerita, membacakan lirik lagunya seperti puisi sambil memadukan dengan bernyanyi. Jadi mendengarkan karya-karyanya seperti menonton drama atau teater. Oleh karenanya tidak aneh bila menikmati album ini seperti mendengar pembacaan cerita yang walaupun terpotong-potong dengan durasi yang pendek-pendek (ada 30 lagu dalam album ini) tetapi tetap terasa sebagai satu kesatuan. Albumnya sendiri dilihami oleh pengalaman pribadi Laurie Anderson saat berhadapan dengan Badai Sandy yang memporak-poranda kan rumahnya pada tahun 2012.  Judul-judul lagunya pun jelas memperlihatkan apa yang terjadi: misalnya CNN Predicts A Monster Storm, The Electricity Goes Out And We Move To A Hotel, The Wind Lifted The Boats And Left Them On The Highway, dan sebagainya.

Pada akhirnya pemilihan kolaborasi dengan Kronos Quartet juga tepat. Quartet asal San Fransisco ini terdiri dari 1 pemain cello, 1 viola dan 2 violin. Terbentuk dari 40 tahun lalu dan memainkan berbagai genre musik termasuk klasik avant garde, kontemporer dan minimalism. Konon mereka telah merekam lebih dari 40 album studio dan lebih dari 20 album kontribusi. Empat musisi ini berhasil memainkan badai dan angin dengan sangat ekspresif. Bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh violin, viola dan cello ternyata sangat beragam dan emosional. Alat musik gesek Kronos Quartet bisa menjerit, menggeram, bahkan mengaduh dan menangis. Walau ini album Laurie Anderson, tapi ia hanya bercerita pada beberapa lagu saja. Sisanya lagu instrumental dengan Kronos Quartet dan Laurie Anderson yang juga memainkan violin, perkusi dan synthesizer. Suasana sangat muram, penuh dengan bunyi-bunyi kengerian, kesedihan dan luka yang dirasakan Laurie Anderson dan korban-korban Badai Sandy. Hhmmmm... badai, seperti juga bencana alam lainnya banyak meninggalkan kenang-kenangan, yang walaupun pahit, tak bisa kita segera lupakan ...........

October 2012
The river had been rising all day
And a hurricane was coming up slowly from the south
We watched as the sparkling black river crossed the park
Then a highway
Then came silently up our street
From above Sandy was a huge swirl
It looked like galaxies
Whose names I didn't know...........



Landfall
Laurie Anderson & Kronos Quartet

Studio Album, 2018

Track Listing
1. CNN Predicts A Monster Storm (3:19)
2. Wind Whistles Through The Dark City (1:59)
3. The Water Rises (2:43)
4. Our Street Is A Black River (1:20)
5. Galaxies (1:07)
6. Darkness Falls (1:56)
7. Dreams (4:01)
8. Dreams Translated (0:51)
9. The Dark Side (1:11)
10. Built You A Mountain (2:16)
11. The Electricity Goes Out And We Move To A Hotel (3:04)
12. We Learn To Speak Yet Another Language (3:01)
13. Dawn Of Thev World (2:22)
14. The Wind Lifted The Boats And Left Them On The Highway (2:40)
15. It Twisted The Street Signs (1:13)
16. Then It Receded (0:52)
17. The Nineteen Stars Of Heaven (2:44)
18. Nothing Left But Their Names (9:38)
19. All The Extinct Animals (2:50)
20. Galaxies II (0:54)
21. Never What You Think It Will Be (1:11)
22. Thunder Continues In The Aftermath (1:55)
23. We Blame Each Other For Losing The Way (0:42)
24. Another Long Evening  (1:57)
25. Riding Bicycles Through The Muddy Streets (2:37)
26. Helicopters Hang Over Downtown (2:16)
27. We Head Out (1:50)
28. Everything Is Floating (1:59)
29. Gongs And Bells Sing (2:33)
30. Old Motors And Helicopters (2:49)

Line-up / Musicians
Laurie Anderson - Violin, Vocals, Keyboards, Sampler [Samples], Percussion, Effects [Filters]
Sunny Yang - Cello 
Hank Dutt - Viola 
David Harrington -Violin
 John Sherba - Violin

Releases information
Artwork – Laurie Anderson
Recorded on April 13–15, 2014, at Studio Trilogy, San Francisco, CA
Edited and mixed at Architecture, Los Angeles, CA
Mastered at Gateway Mastering Studios, Portland, ME
CD - Nonesuch ‎– 7559-79338-9




Sabtu, 17 Februari 2018

Sejarah Atlantis (2)

Rupanya cerita Atlantis versi Eloy sebelumnya itu belum berakhir  <https://progmusee.blogspot.co.id/2018/02/sejarah-atlantis.html>. Pada tahun 1989, Eloy merilis album Ocean 2 yang merupakan sequel dari Ocean setelah 21 tahun! Woow... Nampaknya album ini cocok juga bila kudengar kembali dalam perjalanan ke tanah air yang panjang, dan transit yang juga panjang hehehe....

Jadi akhirnya aku duduk di sebuah pojok bandara yang sepi sambil mendengarkan album Ocean 2 ini ditemani segelas besar capuccino hangat. Rupanya banyak yang terjadi pada Eloy dalam periode 21 tahun antara Ocean dan Ocean 2. Detlev Schmidtchen dan Jürgen Rosenthal meninggalkan Eloy setelah album The Silent Cries And Mighty Echoes untuk bersolo karir. Ada sepuluh album antara Ocean dan Ocean 2, dengan hanya 5 diantaranya memiliki rating yang baik: The Silent Cries And Mighty Echoes (1979), Colours (1980), Planets (1981), Times To Turn (1982) dan The Tides Return Forever (1994). Rupanya Eloy mencoba mencari jati dirinya sebelum akhirnya kembali pada space rock yang memang membesarkannya sejak 1971.

Hehe. Yang jelas album ini menandai kebangkitan kembali Eloy. Permainan gitar dan keyboard tetap mempesona dengan sentuhan tekhnologi synthesizer yang pastinya lebih baik. Vokal Frank Bornemann juga membaik, aksen jermannya mulai berkurang saat menyanyi dalam bahasa Inggris. Ia juga dibantu oleh banyak vokalis tamu dalam choir. Konsep Ocean 2 juga berbeda dengan yang pertama. Lebih spiritual dan esoterik, karena Frank membawa konsep kesadaran sebagai legacy yang ditinggalkan oleh bangsa Atlantis untuk umat manusia di masa akan datang. Mungkin ini yang dimaksud Frank sebagai The Answer. Aah.... berarti tidak cocok dengan Nusantara ku yang nampaknya masih bergejolak dan belum sampai pada tahap pencerahan..



OCEAN 2 - THE ANSWER
Eloy

Studio Album, released in 1998

Songs / Tracks Listing
1. Between Future and Past (2:43) 
2. Ro Setau (7:09) 
3. Paralysed Civilization (9:28) 
4. Serenity (3:09) 
5. Awakening of Consciousness (6:03) 
6. Reflections from the Spheres Beyond (12:59) 
7. Waves of Intuition (4:56)
8. The Answer (11:19)

Total Time: 57:46

Line-up / Musicians
- Frank Bornemann / lead vocals, guitars, producer
- Michael Gerlach / keyboards
- Klaus-Peter Matziol / bass
- Bodo Schopf / drums, percussion

With:
- Steve Mann / slide guitar (8)
- Hannes Folberth / MiniMoog (2)
- Volker Kuinke / recorder (3,7,8)
- Daniela Wöhler / soprano vocals (8)
- Frederike Stübner / soprano vocals (8)
- Susanne Moldenhauer / soprano vocals (8)
- Prague Philharmonic Choir / chorus vocals (8)
- Pavel Kühn / choir conductor
- Peter Beckett / chorus vocals & arrangements (8)
- Tom Jackson / chorus vocals (8)
- Susanne Schätzle / backing vocals
- Tina Lux / backing vocals

Releases information
Artwork: Wojtek Siudmak
CD GUN Records ‎- 74321 61259 2 (1998, Germany)



Sejarah Atlantis

Dalam perjalanan kembali ke tanah air (pheeew...), aku membaca sebuah buku yang berteori bahwa sebenarnya benua yang hilang Atlantis berada di Indonesia. Terpesona juga aku membacanya. Penulisnya sangat ilmiah, berusaha menjelaskan dengan berbagai pendekatan kelimuan, menghubungkan berbagai bukti literatur yang ditulis Plato dengan bukti kebudayaan, legenda dan seni di nusantara. Waah asyik juga kalau betul, berarti kita bangsa Indonesia ini adalah keturunan bangsa Atlantis yang entah kenapa ditenggelamkan ribuan tahun silam.

Otomatis aku memilih sebuah album dari library, dan tentunya itu adalah Ocean yang dirilis group Eloy dari jerman yang beraliran space rock pada tahun 1977. Album Ocean terdiri dari 4 lagu yang berdurasi panjang-panjang. Kesemuanya menceritakan sejarah Atlantis, mulai dari penciptaannya, jaman-jaman keemasan, hingga kebablasan dan kehancurannya. Musiknya spacey dan panjang, dengan permainan gitar dan vokal yang khas dari Frank Bornemann. Menyanyikan lagu dalam bahasa inggris, aksen jerman Frank masih sangat kentara, dan terkadang mengganggu, karena seperti ada 'cengkok' yang sama disetiap baitnya, hehe. Tapi permainan gitarnya mantap sekali, begitu juga dengan keyboard Detlev Schmidtchen, bass Klaus-Peter Matziol dan drum Jürgen Rosenthal. Terus terang ini album terbaik Eloy, walaupun sesudah album ini ada The Silent Cries and Mighty Echoes yang juga dahsyat tapi banyak disebut-sebut terlalu kental berwarna Pink Floyd. Ketika kubaca ulang lirik Ocean ini tidak disinggung-singgung nama Nusantara atau Indonesia nih. Mungkin saat itu Frank belum membaca buku hebat yang sedang kubaca sekarang.......



OCEAN
Eloy

Studio Album, released in 1977

Songs / Tracks Listing
1. Poseidon's Creation (11:38) 
2. Incarnation Of The Logos (8:25) 
3. Decay Of The Logos (8:15) 
4. Atlantis' Agony At June 5th - 8498, 13 p.m. Gregorian Earthtime (15:35)

Total Time: 43:53

Line-up / Musicians
- Frank Bornemann / acoustic, electric & effect guitars, lead vocals, co-producer
- Detlev Schmidtchen / Mellotron, Hammond, Mini-moog & ARP synths, RMI keyboard computer, xylophone, voice
- Klaus-Peter Matziol / fretless basses, backing vocals
- Jürgen Rosenthal / drums, timbales, Roto-Toms, temple blocks, kettle drums, flute, chimes

With:
- "The Boys Of Santiago" / chorus vocals (1)

Releases information
Artwork: Wojtek Siudmak (painting)
LP EMI Electrola 1C 064-32 596 (1977, Germany)
CD EMI Electrola CDP 538-7 92020 2 (1989, Germany)
CD EMI ‎- 7243 5 35160 2 4 (2004, Germany) Remastered by Hans-Jörg Maucksch




 

Kamis, 15 Februari 2018

Proyek 2000 Air Mancur

Tentunya sulit sekali membayangkan jalan-jalan di kota Roma tanpa mendengarkan The Rome Pro(g)ject. Proyek multinational The Rome Pro(g)ject adalah kolaborasi antara komposer dan produser Italia Vincenco Ricca dengan beberapa musisi terkenal dari Inggris, seperti mantan gitaris Genesis Steve Hackett, violist King Crimson David Cross dan flutist David Jackson yang juga pernah punya sejarah dengan band RPI Osanna. Beberapa musisi kenamaan lain yang ikut dalam album yang dirilis tahun 2012 adalah bassist Caravan Richard Sinclair dan Nick Magnus.

Konon album ini bermula dari ide Steve Hackett yang ingin membuat lagu tentang kolam air mancur di Roma dan ide ini terus bergulir hingga menghasilkan satu album yang kesemuanya ditulis secara kolaboratif dan menceritakan  keindahan kota Roma. Album ini dimulai dengan prolog oleh vokalis Banco, Francesco Di Giacomo yang bernarasi tentang sejarah kota, dilanjutkan 9 lagu yang murni instrumental. Karena ditulis oleh musisi yang berbeda, lagu-lagu itu punya berbagai elemen prog yang kenatl yang dibawa oleh masing-masing penulisnya. Pengaruh Genesis jelas terlihat pada beberapa lagu termasuk yang ditulis Steve Hackett. Permainan David Cross sangat memukau dan nostalgik. Vincenzo Ricca juga tentu menjadi bintang yang meramu semua elemen ini menjadi karya yang epik.

Secara umum lagu-lagu ini sangat relax dan santai. Membuai anda, terutama saat membawanya mengunjungi berbagai fountains, jalan-jalan di Domus Aurea, bercakap-cakap dengan Caracalla dan berbagai hal magis lainnya.........

 

THE ROME PRO(G)JECT
The Rome Pro(g)ject 

Studio Album, released in 2012

Songs / Tracks Listing
1. Prologue (Excerpta From Titus Livius "Ab Urbe Condita", Book I, Paragraphs 6 and 7) (1:49) *
2. April 21st 753 B.C. (6:13) 
3. Over 2.000 Fountains (7:15) 
4. In And Around The Colosseum (9:28) 
5. Monuments And Statues Everywhere (6:16) 
6. Down To The Domus Aurea (6:20) 
7. Caracalla's Dream (4:28) 
8. A Mankind Heritage (4:35) 

Bonus tracks on 2012 CD release (also *):
9. Towards The Future (5:37) 
10. The Mouth Of Truth (3:18) 

Total time 55:19

Line-up / Musicians
- Vincenzo Ricca / keyboards, composer, arranger, producer
AND
- Steve Hackett / electric guitar (6,10)
- David Cross / electric & acoustic violins (3)
- David Jackson / sax, flute & whistle (8)
- Richard Sinclair / fretless bass (7)
- John Hackett / flute (5)
- Nick Magnus / keyboards and virtual guitar, drums & other (5)
- Francesco Di Giacomo / narration & vocals (1,2)

With:
- Paolo Ricca / electric guitar (2)
- Mauro Montobbio / electric & acoustic guitars (4,9), keyboards (4)
- Giorgio Clementelli / acoustic guitar (7)
- Elisa Montaldo / grand piano (4)
- Jerry Cutillo / flute (7)
- Franck Carducci / electric bass (2,3,8), 12-string guitar (3)
- Fabio Gremo / electric bass (4)
- Danilo Chiarella / bass (6), fretless bass (9)
- Luca Grosso / drums (2,3,7,8)
- Paolo Tixi / drums (4)
- Maurizio Mirabelli / drums (6,9,10)

Releases information
Conceived and produced by Vincenzo Ricca: ''A musical walk through the history and the places, the greatness and the beauty of the Eternal City''
Artwork: Gabriele Morelli
LP TRP ‎- PDALB01 (2012, Europe)
CD TRP ‎- CDALB01 (2012, Europe) With 3 bonus tracks including a narration Prologue


Rabu, 14 Februari 2018

Valentinology (2)

Walaupun agak aneh, rupanya hari Valentine ini mungkin memang diawali di Roma. Ada berbagai versi tentang asal muasal perayaan hari valentine tapi semuanya mengarah pada kota ini. Hehe biarlah masalah hari Valentine ini tetap menjadi misteri; yang penting kita hari ini akan mendengarkan sebuah album dahsyat yang berjudul Valentyne Suite yang dirilis tahun 1969 oleh group Prog yang sering terlupakan: Colosseum. Wah nama group inipun cocok sekali dibahas pada kesempatan ini ya, hehe.

Colosseum didirikan di Inggris oleh para mantan anggota band blues pimpinan John Mayall yang sangat terkenal tahun 60an. Genre musik Colosseum juga agak sulit disebut prog, mungkin lebih tepat disebut proto-prog dengan pengaruh kuat blues dan sedikit jazz-rock. Hehe harap maklum progressive rock memang baru ditemukan pada ujung era 60an..

Setelah album pertama yang juga dirilis tahun 1969 berjudul Those Who About To Die Salute You; album Valentyne Suite ini adalah album terbaik dalam formasi Colosseum yang terbaik. Ada James Mitherland pada gitar dan vokal, Dick Heckstall-Smith yang bertugas pada  brass section, Dave Greenslade pada keyboard, Tony Reeves memainkan bass dan Jin Hiseman yang memainkan drum. Pasca album ini masing-masing terpecah-pecah menjadi beberapa group yang juga fenomenal seperti Atomic Rooster, Greenslade, dan lain-lain. Selain lagu Valentyne Suite ada 4 lagu lain yang penuh warna blues yang kental dengan vokal dan petikan gitar yang sangat khas. Agak berbeda dengan Valentyne Suite yang sangat berbumbu permainan keyboard Dave Greenslade yang fantastis. Dave Greenslade malah memasukkan elemen musik klasik pada sesi solonya, yang membuat Valentyne Suite ini terasa sangat prog. Menurut tulisan yang tertera disampul album ini, Valentyne Suite adalah tentang cinta yang panas dan berbahaya sehingga membakar dan menghancurkan cinta itu sendiri.

Wah agak sulit membayangkannya ya, tapi lagu tanpa vokal yang berdurasi lebih dari 15 menit ini memang sangat dinamis dan sulit diprediksi. Terdiri dari 3 bagian: January's Search, February's Valentyne dan The Grass is Always Greener. Konon suite ini sebenarnya adalah prelude dari lagu Beware The Ides of March yang berada di album sebelumnya. Tapi yang jelas Valentyne Suite penuh melodi yang merayu tapi juga misterius. Irama yang bombastis tapi terkadang sunyi dalam kontemplasi. Lengkingan gitar atau trumpet juga berargumentasi panjang dengan piano dan organ. Hebat sekali memang, persis seperti cinta itu sendiri....





VALENTYNE SUITE
Colosseum 

Studio Album, released in 1969

Songs / Tracks Listing
1. The Kettle (4:25)
2. Elegy (3:10)
3. Butty's Blues (6:44)
4. The Machine Demands A Sacrifice (3:52)
5. The Valentyne Suite (16:51)
- Theme One: January's Search (6:25)
- Theme Two: February's Valentyne (3:33)
- Theme Three: The Grass Is Always Greener (6:55)

Total Time: 35:04

Line-up / Musicians
- James Litherland / guitar, lead vocals
- Dave Greenslade / Hammond organ, piano & vibes (5), backing vocals (4)
- Dick Heckstall-Smith / tenor & soprano (2) saxophones, flute (4)
- Tony Reeves / bass, co-producer
- Jon Hiseman / drums, drum machine (? 4)

With:
- Neil Ardley / string quartet arrangements (2) & conducting (3)
- Barbara Thompson / sax & flute (6,7)

Releases information
Artwork: Marcus Keef (photo & design) with Peter Smith (photo)
LP Vertigo ‎- VO 1 (1969, UK)
LP Music On Vinyl ‎- MOVLP1758 (2016, Europe) 
CD Bronze ‎- 262 052 (1991, Europe) 
CD Castle Communications ‎- ESMCD 642 (1998, UK) Remastered by Simon Heyworth 
2xCD Sanctuary Records ‎- 82310-77007-2 (2002, US) Remastered with 2 bonus tracks plus CD including "The Grass Is Greener" US 1970 LP
CD Sanctuary Midline ‎- SMBCD386 (2006, Europe) With 2 bonus tracks



Selasa, 13 Februari 2018

Valentinology

Only you could change my world
You always saw the best in me
Only you could change my world
I didn't understand...

Entah kenapa, lirik lagu Lover's End Part 1 dari band Moon Safari asal Swedia ini, terngiang-ngiang terus ditelingaku sejak tadi pagi, hehe. Bahkan aku tak sadar terkadang menggumamkannya ketika "romeing" ke berbagai sudut kota Roma yang indah. Mungkin karena cuaca yang baik hari ini, tapi mungkin juga karena besok hari Valentine dan aku berada disini...... hmm ditempat yang sangat jauh dari mu....... Memang Roma bukan Venesia yang konon ramai sekali dan sangat romantis saat hari Valentine, atau Verona, kota tempat Romeo dan Juliet yang tentunya sangat pas buat merayakan hari kasih sayang ini. Tapi tetap saja suasana kota Roma yang indah mengundangku untuk memikirkan mu.... Aiiih...

Moon Safari pertama kali ditemukan oleh Tomas Bodlin dari Flower Kings pada tahun 2003, setelah itu merekam album pertama A Doorway To Summer, kemudian Blomljud pada tahun 2008 (album luar biasa!), dan Lover's End yang melankolis ini pada tahun 2010. Lover's End menceritakan kisah cinta yang berakhir pahit, dan diceritakan dari sudut pandang seseorang yang ditinggalkan dengan sangat emosional. Terdiri dari 8 lagu, ada dua lagu Lover's End disini dengan bagian ke dua lebih pendek dan lebih mirip coda dari album indah ini. Liriknya sangat menyentuh dan dinyanyikan oleh semua anggota Moon Safari seperti capella dengan sangat kompak dan harmonis. Tapi jangan dibayangkan seperti boyband, karena musik mereka symphonic prog. Ada 3 Akesson bersaudara disini, Pontus yang memainkan gitar, Sebastian pada keyboard dan Simon yang memainkan piano dan meng-arrange orchestra dan choir. Selain itu ada Petter Sandstrom yang memainkan gitar akustik. John Westerlund pada bass dan Tobias Ludgren pada drum dan perkusi. Uniknya mereka semua menyanyi dengan sangat baik dengan melodi dan ritme yang tak mudah dilupakan....

BTW. Cerita Lover's End bersambung ke bagian 3 yang dirilis tahun 2012.



LOVER'S END
Moon Safari

Studio Album, released in 2010

Songs / Tracks Listing
1. Lover's End pt. I (6:43)
2. A Kid Called Panic (13:57)
3. Southern Belle (3:47)
4. The World's Best Dreamers (5:46)
5. New York City Summergirl (4:08)
6. Heartland (5:47)
7. Crossed The Rubicon (9:46)
8. Lover's End pt. II (1:57)

Total Time 51:51

Line-up / Musicians
- Petter Sandström / lead vocals, acoustic guitar
- Pontus Åkesson / acoustic & electric guitars, backing vocals
- Simon Åkesson / lead vocals, piano, organ, Moog, choral & orchestral arrangements
- Sebastian Åkesson / keyboards, backing vocals
- Johan Westerlund / bass, backing vocals
- Tobias Lundgren / drums, percussion, backing vocals

Releases information
CD Blomljud Records ‎- BRCD003 (2010, Europe)
CD Blomljud Records ‎- BRCD003 (2012, US)



Sinkronisasi: Dave Sinclair

Dave Sinclair adalah seorang bintang prog serba bisa. Ia adalah composer, penyanyi dan keyboardist yang mendirikan pelopor aliran Canterb...